Pada proses pembelajaran peserta didik tidak berminat dalam hal pembelajaran produksi tata busana dengan alasan mereka tidak minat dalam dunia fasion, paksaan dari orang tua yang menginginkan putrinya menjadi desainer hebat. Hal ini terjadi karena masih banyak pendapat di masyarakat menganggap memilih sekolah lanjut yang bergengsi adalah SMA. Sedangkan pilihan SMK, jurusan tata busana masih dipandang sebelah mata. Mereka beranggapan bahwa lulusan tata busana kurang menjanjikan dalam dunia karir, mereka hanya bisa bekerja dengan tenaga kerja di pabrik saja dan tidak memiliki modal yang besar untuk membuka peluang lapangan pekerjaan.
Sudut pandang inilah yang harus di rubah, bahwa siswa yang mempunyai kemampuan tata busana memiliki peluang usaha yang besar. Mereka bisa membuka lapangan pekerjaan dengan membuat desain baju, menjahit dan memproduksi busana pria, wanita dan anak-anak. Mereka bisa menuangkan inovasi, kreativitas mereka melalui busana masing-masing. Bahkan jurusan tata busana juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk seluruh masyarakat untuk memproduksi busana mereka. Bahkan mereka juga memamerkan dengan melalui fashion show hasil karyanya, dengan begitu masyarakat akan melihat desain busana tersebut.
MARI GABUNG DENGAN TATA BUSANA DI SMK DIPONEGORO SEMARANG
0 Komentar